Derita Penembak Jitu yang dihantui Korban - Korbannya

Cerita Mantan Penembak Jitu Dihantui Korban-korbannyaCraig Harrison, pria asal Inggris tersohor sebagai salah satu penembak jitu. Rekor rekor dunia tembakan terjauh digenggamnya. Namun, kini hidupnya justru dihantui oleh para korbannya.

Craig yang sudah bertugas 22 tahun sebagai penembak jitu mengungkapkan, dirinya kini tak bisa melepaskan diri dari bayang-bayang korban yang dibunuhnya.

"Saya masih ingat para korban yang saya bunuh dari jarak jauh. Saya bisa mencium (bau) mereka, saya bisa melihat mereka -setiap orang yang saya bunuh," katanya seperti dikutip Dream dari laman abc.net.au, Kamis, 11 Juni 2015.

Pemerintah Inggris telah menugaskan Craig di berbagai medan perang. Irak, Afghanistan, hingga konflik di Balkan pernah disambanginya.

Namun pertempuran terakhirnya di Balkan telah membuat dirinya menderita stres yang dikenal sebagai post-traumatic stress disorder (PTSD).

Kondisi tersebut semakin parah setelah dia ditugaskan ke Afghanistan pada tahun 2009. Di sinilah Craig mencetak rekor sebagai penembak jitu dengan tembakan terjauh.

Berpangkat sersan di kesatuan Blues dan Royals, Craig kala itu membunuh seorang Taliban dari jarak lebih dari 2,5 kilometer atau berjarak 25 kali lapangan sepak bola. Tembakan yang tampaknya tidak mungkin berhasil itu, telah menyelamatkan nyawa rekan-rekannya.

"Saya hanya percaya bahwa saya harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan 12 rekan yang terjebak dalam kendaraan," kenangnya.

Namun Craig merasa sangat kecewa dengan kesatuan, bahkan negaranya. Meski telah terjun di perang Bosnia dan bertugas di Irak dan Afghanistan, mantan sniper Inggris ini mengatakan kesatuannya telah melupakannya dirinya ketika dia mengalami PTSD.

"Mereka bahkan tidak mengucapkan terima kasih. Saya bergabung ketika saya masih 16 dan setelah semua ini terjadi saya merasa ditinggalkan, benar-benar ditinggalkan oleh kesatuan saya," katanya.

Craig mengatakan kepercayaannya pada angkatan bersenjata Inggris telah lenyap.

Pria yang menuangkan kisahnya di sebuah buku The Longest Kill ini mengatakan dia tidak menyadari mengalami PTSD akut hingga istrinya mengajaknya periksa ke dokter. Saat pulang dari tugas di Afghanistan pada 2009, istri Craig melihat sikap aneh pada dirinya.

"Ketika saya pergi ke kamar, saya akan memeriksa setiap pintu. Ini mimpi buruk yang mengerikan. Serasa seperti dicekik di awan," katanya.

"Saya selalu berpikir ada orang berjalan di belakang dan semua orang keluar untuk menangkap saya. Saya hanya ingin menutup diri di sebuah ruangan gelap."

Craig seharusnya disambut bak pahlawan dan mendapat medali Military Cross karena keberaniannya. Namun semua itu ditolak oleh atasannya. Craig merasa dikhianati oleh ulah atasannya itu.

"Saya yang seharusnya menolak, bukan orang lain. Saya waktu itu tidak bisa karena sedang mengalami stres," katanya.
Share keteman yuk !

1 Response to "Derita Penembak Jitu yang dihantui Korban - Korbannya"